Total Pageviews

TIPS dalam BERINVESTASI



Berikut ini adalah tips dalam melakukan investasi di pasar modal. Mudah-mudahan berguna buat para pemula yang akan melakukan investasi. Berinvestasi di pasar modal sama dengan memasuki dunia yang asing dan berisiko cukup tinggi (dapat menimbulkan kerugian yang besar). Sama seperti halnya memasuki hutan belantara sehingga harus mempunyai persiapan yang cukup (senjata, amunisi dan perbekalan) agar tidak dimangsa oleh binatang buas. Kemudian menjadi investor yang selalu "cuan" dan bukan investor loser. Happy Investing !!






1. Know Your Markets

Kenali pasar dimana kita akan  melakukan transaksi atau berinvestasi. Baik itu pasar modal, atau pasar uang, forex, komoditi dan sebagainya. Karakteristiknya, pemainnya, teknis cara kerjanya, modalnya atau segala yang berhubungan dengan pasar tersebut.

Market type
Pasar Modal
Pemainnya
Perusahaan emiten dan investor
Perorangan atau perusahaan. Asing atau domestik
Risiko yang timbul
Harga saham turun, kerugian bisa lebih dari 10% dan sebagainya
Waktu Pelaksanaan
Hari Bursa (setiap hari kerja)
Jam 9.00 – 16.15 wib
Teknis pelaksanaan
-Pembelian dilakukan dalam jumlah lot. 1 lot = 100 saham
-Pembelian dilakukan melalui system on line  (computer investor yang terkoneksi ke lantai bursa via perusahaan sekuritas yang digunakan)
Lihat tutorial nya, baik untuk pembelian atau penjualan saham atau fitur lain seperti cara cut loss, penjualan setelah titik balik atau pembelian pada saat saham setelah mencapai nilai tertentu dan lain-lain.
-Besarnya margin pinjaman yang diberikan oleh perusahaan sekuritas kepada investor (terdapat di monitor pada saat sudah melakukan transaksi di pasar modal secara live)
-Fitur lain yang ditawarkan : grafik, running trade dsb.
Yang diperjual belikan
Saham dari berbagai emitens yang terbagi menjadi berbagai sektor : property, pertambangan, keuangan, trade, industri pengolahan, infrastruktur dsb
Biaya transaksi
Biaya broker (penjualan atau pembelian)
Biaya pajak atas penjualan saham
Biaya pajak atas dividen
Biaya admin perusahaan sekuritas
Biaya admin bank (bank tempat menyimpan uang investor)
Istilah-istilah yang dipakai dalam perdagangan
Bid, offer, pullback, bullish, bearish, rebound, capping, buyback, warrant, dividend, domestik-asing,  IPO, candle stick, MACD, Moving Average, arbitrage, short selling, profit taking dsb
Mobilisasi dana
Penyetoran dana untuk investasi  atau penarikan dana hasil investasi dari perusahaan sekuritas (secara online)
Cara Pendaftaran
Mendaftar di perusahaan sekuritas, form yang harus diisi, modal awal yang disetorkan. (pendaftaran secara online atau harus dating ke perusahaan sekuritas)
Ruang lingkup (yang melingkupi / mempengaruhi keadaan pasar modal)
Keadaan ekonomi, keamanan , regulasi pemerintah, pengawasan terhadap dana investor, aturan terkait dsb


2. Have a plan for Your Trade

Perencanaan dalam melakukan perdagangan / investasi saham sangat diperlukan. Sehingga dalam  melakukan investasi tidak asal tebak atau asal-asalan seperti bermain rolet. Saham jenis apa yang akan dibeli , kapan saatnya dibeli dan kapan saatnya dilepas (pada saat keuntungan mencapai sekian persen). Kapan / pada tingkat harga berapa melakukan cut loss. Cut your loss fast and let your profit run.

Contoh : Kita akan melakukan pembelian saham Wijaya karya (WIKA)  pada tanggal 27 Februari 2014. yang menjadi dasar adalah trend menunjukan kenaikan. Kemudian harga tertinggi adalah Rp 2025 pada tanggal  28 Oktober 2013.

Pada tanggal 27 februari 2014 kita melakukan pembelian pada harga 5 poin di atas harga tanggal 28 Oktober 2013 (Titik mulai melampaui titik resistance- nya). Kemudian memasang sistem jual (jika harga tertinggi mulai berbalik turun 5% , maka order jual dilakukan)


Tanggal 28 Oktober 2013 harga maksimum WIKA Rp 2.125


Mulai melakukan pembelian pada harga Rp 2.130

 Terjual pada tanggal 17 Maret 2014 (menggunakan system IPOT ATM  
jika harga mulai  berbalik arah  5% dari puncak, maka lakukan order jual)

Note : IPOT ATM adalah sistem yang bekerja dengan sendirinya. Sudah dilakukan diatur oleh investor sendiri --- kapan dilakukan order jual. Selengkapnya dapat dilihat tutorialnya di web Indo Premier Securities.


Contoh di atas adalah salah satu strategi atau perencanaan dalam melakukan investasi saham. Buat para investor yang juga bekerja (Investor Sibuk …. Menurut pak Ferdy Darmawan). Sehingga tidak terus menerus memperhatikan running trade.  Mungkin sangat berbeda dengan strategi para trader yang setiap saat memperhatikan running trade.  Jadi  kita harus memiliki perencanaan yang baik dalam  berinvestasi di pasar modal. 


3. Trade Your Personality

Dalam melakukan investasi saham, sedapat mungkin melakukan analisis dan kepercayaan terhadap diri sendiri (tentunya setelah membaca literatur, mengkuti seminar-seminar / workshop, dsb). Tidak sekedar mengikuti pasar saja (chasing the market).


4. Predetermine Maximum losses in Every Potential Trade

Pada setiap melakukan investasi saham, sebaiknya sudah memperhitungkan kerugian yang mungkin timbul. Namun kerugian tersebut harus sudah kita batasi. Misalnya maksimum kerugian adalah 5%.

Misalkan membeli saham BBNI pada tanggal 29 jan 2014 pada harga Rp 4.370 karena harga mulai berbalik naik. Namun pada tanggal 5 Februari 2014 harga terendah menjadi Rp 4.125. Kita sudah membatasi kerugian dengan memasang cutt loss pada harga Rp 4.150 (kurang lebih 5% dari harga pembelian).

Harga Saham BBNI pada tanggal 29 Januari 2014

Harga saham BBNI turun lebih dari 5%, sehingga terjual dengan 
kondisi merugi (cut loss) pada tanggal 5 Februari 2014


5. Keep It Simple

Dalam berinvestasi di pasar modal agar dibuat seringkas mungkin. Menggunakan indikator analisis teknikal yang tidak terlalu sulit.  Misalnya seorang investor dalam berinvestasi hanya melihat trend saja ditambah dengan indicator MACD dan memasang sistem cut loss maksimum 5%.  Cukup itu saja !

Contoh pada tanggal 13 Desember 2013, saham Kimia Farma (KAEF) sinyal MACD menunjukan siklus naik dan terjadi perpotongan perpotongan garis MA warna merah memotong garis MA hijau ke arah atas yang menunjukan sinyal beli. Beli pada harga Rp 530. 



Pada tanggal 27 Januari 2014, saham KAEF berbalik arah sehingga terjadi titik perpotongan garis MA berwarna merah memotong garis MA berwarna hijau ke arah bawah (sinyal jual). Grafik MACD juga telah menuju siklus turun (menuju lembah). Maka pada tanggal 28 Januari 2014, saham KAEF dijual / dilepas pada harga Rp 690. Lumayan … mendapat capital gain Rp 130 per lembar saham atau kurang lebih 24.5%  selama 46 hari.



Atau strategi simpel dan mudah  yang lain adalah , misalkan seorang investor membeli saham KAEF tanggal 13 Desember pada harga Rp. 530  (tentunya dengan memasang cutloss) tetapi pada tanggal 24 April 2014 (harga Rp 875) belum dijual karena trend masih positif. Menganggap masih akan melanjutkan kenaikan. Who knows … but don’t be greedy.




6. Trade with the Trend


Trend adalah sebagai dasar untuk pembelian atau penjualan. Jika trend menunjukkan kenaikan, memungkinkan untuk melakukan pembelian saham. Jika mulai menunjukan penurunan, siap-siap untuk melepas saham. 




Contoh diatas adalah saham Jasa Marga (JSMR) yang sedang menunjukkan trend kenaikan. Investor dapat menggunakan data trend untuk melakukan pembelian saham (enter the market).



Pada gambar di atas, saham Jasa Marga (JSMR) trend nya telah menunjukan penurunan. Investor sebaiknya mulai melakukan penjualan atau mulai melepas saham (exit).


7. Buy Strength and sell Weakness


Membeli pada saat harga saham mulai menunjukan kenaikan (menguat) dan menjualnya pada saat mulai terjadi gejala pelemahan. Sistem transaksi pasar modal di Indonesia melarang aktivitas short selling (menjual saham yang tidak kita miliki tetapi kemudian membelinya lagi pada hari yang sama sehingga yang diperhitungkan hanya selisihnya saja). Otoritas Bursa Indonesia hanya membolehkan menjual saham yang sudah kita miliki.
Jika diperbolehkan short selling, trend penurunan (weaknes) bisa dijadikan acuan untuk melakukan penjualan (kondisi harga di atas) dan melakukan pembelian pada harga di bawah.
 
Misalkan pada saat terjadi issue mengenai perekonomian Indonesia yang memburuk, harga saham langsung turun drastis pada tanggal 10 Juni 2013. Pada tanggal 11 Juni 2013, investor dapat melakukan short selling dengan menjual saham JSMR walaupun tidak memilikinya, (misalnya pada harga Rp 6.500) dan membelinya lagi pada tanggal itu di harga Rp 6.000. Namun otoritas bursa melarang kegiatan seperti ini !!



No comments:

Post a Comment